editor sosialitas
zoomtemplate.com
zoomtemplate.com
zoomtemplate.com

Praktek Pengarus Utamaan Gender di Bidang Pendidikan

Kecenderungan anak-anak perempuan lebih sedikit mendapatkan kesempatan menyelesaikan pendidikan tinggi benar adanya. Makin tinggi jenjang pendidikan, makin sedikit perempuan yang menyelesaikan pendidikannya. Ada banyak cara untuk mengatasi kesenjangan perempuan melanjutkan pendidikan. Salah satunya dengan pengarusutamaan gender (PUG) di bidang pendidikan.

Dua daerah yaitu Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah dan Kabupaten Kupang di NTT bisa dijadikan contoh untuk masalah tersebut di atas. Dua kabupaten tersebut telah memiliki komitmen besar dalam mengisi kesenjangan gender melalui program PUG di bidang pendidikan.

Salah satu program yang mendapat perhatian dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) adalah Rintisan Model Pendidikan Berperspektif GEnder pada semua jenjang, jenis, dan jalur pendidikan. Keinginan Kemendiknas direspons dengan adanya dua kabupaten yang akan melaksanakan pilot model PUG. Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Ayah dan Kecamatan Poncowarno di Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah. Pilot Program didanai oleh AusAID, APBN, APBD Kabupaten Kebumen.

Wuryanto Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, menjelaskan mekanisme pendidikan berperspektif gender dengan mengimplementasikan perspektif gender dalam proses pembelajaran. "Tenaga kependidikan dan pendidik difungsikan sebagai fasilitator pengarusutamaan gender di unit sekolah atau masing-masing unit kerja, melalui pelatihan sensitivitas gender," jelasnya.

Kabupaten Kebumen mengembangkan pengarusutamaan gernder ini lewat jalur formal ma upun non-formal secara terintegerasi. Kegiatan utama yang dilakukan Kabupaten Kebumen untuk PUG di bidang pendidikan, antara lain kegiatan menajemen dan perencanaan kabupaten, serta kegiatan berperspektif gender di sekolah-sekolah tingkat kecamatan dan desa.

Hal sama juga dilakukan di Kabupaten Kupang, NTT. Menurut Jhon MM Geli, Kabid Diklusepora Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, NTT, pelaksanaan pilot model PUG di daerahnya diawali dari rapat koordinasi di tingkat provinsi, kabupaten, dan beberapa kecamatan di Kupang Tengah dan Kupang Timur.

Rapat koordinasi tersebut diintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan lain yang dimotori oleh Pokja PUG pendidikan di provinsi NTT. Barulah pada tahun 2008, secara kelembagaan dibentuk Pokja PUG di Kabupaten Kupang yang kemudian diperbaharui pada tahun 2009 melalui SK Bupati Kupang.

"Pada awal kegiatan Kami masih bingun untuk membuat perencanaan kegiatan, model maupun TOR. Tapi akhirnya Kami bisa melakukannya, apalagi Bupati dan istrinya mendukung, bahkan langsung mengundang Pokja PUG untuk membicarakan program ini," terang Jhon.

Program rintisan model pendidikan berperspektif gender ini telah di l aksanakan pada tahun 2006-2007, yang terdiri dari 8 sekolah dan 1 pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Untuk mendukung program rintisa model pendidikan berperspektif gender ini, maka dibentuklah sebuah kelompok kerja PUG di bidang pendidikan, yang terdiri dari staf dinas dan beberapa instansi terkait.

Program rintisan model pendidikan berperspektif gender telah mengadakan pengembangan pendekatan-pendekatan secara inovatif di daerah binaan. sekaligus menyebarluaskannya melalui lokakarya dan workshop, ataupun melalui sosialisasi di berbagai sekolah.

Melalui cara itu, kesenjangan perempuan dengan laki-laki di dunia pendidikan bisa dipersempit. Sebagaimana dalasar tujuan pendidikan nasional ADALAH: MENCERDASKAN seluruh warga Indonesia tanpa melihat status ataupun jenis kelamin. Pendidikan PUG menjadi salah satu alternatif untuk bisa menghapus kesenjangan.

Sumber: Jurnal Nasional, Senin, 8 November 2010

di terbitkan oleh sosiologi fisip unsoed 1997 pada 8:38 AM. kategori . Ikuti melalui RSS 2.0

0 komentar for Praktek Pengarus Utamaan Gender di Bidang Pendidikan

Komentar Anda

Tulisan Terbaru

Komments Terbaru

Photo Gallery

zoomtemplate.com